Selasa, 29 Desember 2009

Gravimetri

LAPORAN GRAVIMETRI



I. Tujuan

Tujuan percobaan praktikum ini adalah menentukan kadar CaO dalam larutan sampel secara gravimetri.

II. Dasar Teori

Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsure atau radikal kesenyawan murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetric memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu factor-faktor koreksi dapat digunakan.
Zat ini mempunyai ion yang sejenis dengan endapan primernya. Postpresipitasi dan kopresipitasi merupakan dua penomena yang berbeda. Sebagai contoh pada postpresipitasi , semakin lama waktunya maka kontaminasi bertambah, sedangkan pada kopresipitasisebaliknya. Kontaminasi bertambah akibat pengadukan larutan hanya pada postpresipitasi tetapi tidak pada kopresipitasi.
Analisis gravimetri dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat terpenuhi :
1. Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisa analit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapat diabaikan), endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut.
2. Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari larutan ( dengan penyaringan).
3. Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometrik tertentu (dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu) dan harus bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut.

III. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Gelas kimia
2. Erlenmeyer
3. Corong gelas
4. Cawan Porselen
5. Oven
6. Chamber
7. Neraca analitik
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. CaCl2
2. H2C2O4 . 2 H2O
3. Kertas saring whatman 42

IV. Cara Kerja
1. 10 gram sampel CaCl2 + 10 gram sampel CaCl2 + H2C2O4 . 2 H2O 0,1 M berlebih sampai timbul endapan.
2. Pisahkan endapan dengan cara menyaring dengan kertas saring whatman 42’ .
3. Panaskan cawan porselin kosong sampai bobot konstan, kemudian ditimbang.
4. Masukkan endapan dan dipanaskan dalam cawan porselin kurang lebih 1 jam ( oven 105 o C )
5. Endapan dalam cawan didinginkan di dalam chamber dam ditimbang dalam bobot konstan.


V. Perhitungan
Kadar CaO dalam sample :
= x f gravimetric x 100 %
= x x 100 %
= x x 100 %
=

VI. Pembahasan
10 gram CaCl2 ditambahkan sedikit demi sedikit H2C2O4 0,1 M. Aduk berlahan-lahan. Biarkan sampai terjadi endapan sempurna. Pastikan semua endapan sudah terjadi,. Saring endapan dengan kertas saring. Tempatkan endapan dalam cawan porselin (yang sudah dipijarkan sampai beratnya konstan). Pijarkan endapan dalam oven selama 1 jam menit, suhu 105oC tujuannya untuk menhilangkan air yang dikandung sehingga didapatkan endapan CaO murni dan endapan tidak lagi menempel pada kertas saring. Masukkan dalam chamber yang bertujuan agar kadar air tetap, biarkan sampai dingin. Timbang, ulangi pemijaran sampai diperoleh berat yang konstan.
Pada praktikum ini kita melakukakan percobaan gravimetric dengan menggunakan metode pengendapan. Dan yang kita gunakan sebagai pelarut adalah asam oksalat, asam oksalat merupakan asam organik Prinsipnya dengan ion logam tertentu dapat membentuk senyawa komplek organik dengan massa molekul relatif tinggi, sehingga dengan ion logam yang sedikit didapat endapan logam yang banyak.
VII. Kesimpulan
Dari apa yang kami tulis diatas maka dapat kami simpulkan
1. Kadar CaO dalam larutan sampel yang ditentukan secara gravimetri adalah sebesar
2. Tujuan pemanasan pada percobaan adalah untuk menghilangkan air dari endapan.

VIII. Daftar Kepustakaan
Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta.
Vogel, A.I. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik Edisi 4. EGC. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar